Buku ini ditulis dengan benar-benar serius, dan membutuhkan keseriusan pula dalam membacanya. Ia memuat begitu banyak sisi menarik dan signifikan untuk dikaji dan dijadikan pijakan teoretis bagi para pegiat studi al-Qur’an dalam upaya menyingkap dimensi-dimensi samar yang menjadi kehendak Tuhan, agar ia senantiasa sejalan dengan konteks ruang dan waktu yang beragam ini. Dua bab pertama membahas tentang metode tafsir al-Qur’an, yakni tafsir maqashidi, dan tafsir yang mengedepankan dimensi aksiologis al-Qur’an. Sementara, dua bab berikutnya membahas tentang wacana al-Qur’an terkait etika dan ‘misteri’ Isa al-Masih. Dan, satu bab terakhir membahas tentang alasan mengapa masyarakat Arab memilih memeluk agama Islam, dan bukannya agama Yahudi dan Nasrani.
Semua bahasan itu dibaca di bawah sinaran pendekatan-pendekatan modern dan segar, seperti hermeneutika, semantik, analisis wacana, strukturalisme, dan lain-lain. Tidak semua pendekatan, memang, cocok untuk digunakan menggali makna-makna terdalam al-Qur’an. Maka, buku ini menawarkan beragam pendekatan yang kiranya mampu menggali dan mendialogkan makna al-Qur’an yang cocok dan bermakna bagi masa lalu, sekarang, dan masa mendatang, baik di Arab, Barat, Asia, maupun Afrika. Salah satu kekuatannya terletak pada upaya menjadikan kita benar-benar dekat dengan makna al-Qur’an secara utuh. Dan, pada saat yang sama, menegaskan secara implisit atau eksplisit bahwa keberislaman kita memerlukan batu pijak genealogis yang mengakar agar keberagamaan kita di tengah keberagaman tidak disorientasi.
* Judul: Fenomena Berislam Penulis: Prof. Dr. Aksin Wijaya Penerbit: IRCiSoD ISBN: 978-623-5348-02-5 Tebal: 228 hlm. Tahun: 2022