Jantung Bu Sulis berdebar dua kali lebih keras. Wulan, anak semata wayang yang diketahui tunarungu itu tengah duduk di belakang drum. Wulan menirukan gerakan Pak Darmo, ayahnya, dari balik layar televisi. Pak Darmo meninggalkan keluarganya sejak mengetahui bahwa Wulan dinyatakan tidak bisa mendengar. Bu Sulis menceritakan kemampuan bermain drum Wulan kepada orang-orang terdekatnya. Sangat disayangkan, banyak yang menertawakan Bu Sulis. Bahkan, keluarga suaminya melarang keras. Mereka berpikir, tidak mungkin seorang tunarungu bermain musik! Bu Sulis mempermalukan nama baik keluarga. Bagaimana Bu Sulis dan Wulan melewati hari-hari yang terasa berat itu? Apakah Wulan yang tunarungu benar benar bisa bermain drum?
+ Kondisi Buku : Segel (Baru), Original + Harga Toko 50.000 Harga Promosi Dojo 45.000