Aku terbiasa memastikanmu dalam keadaan baik. Aku tidak pernah sampai hati melihatmu memikul takdir seorang diri. Kalaupun kita tidak bisa berdampingan seperti hari kemarin, biarkan separuh aku yang hidup di dalam buku ini menjadi bagian dari dirimu. Hiduplah selagi hidup, Sayang.
Kalau saja kamu mulai merindu. Tidak perlu mencari tahu di mana aku. Sebab, aku ada di dalam setiap pejam dan sadarmu. Aku tidak pernah benar-benar jauh. Di dalam dadamu, aku masih merengku. Persis seperti di pagi itu.