Dalam doa, manusia merasakan secara mendalam bentuk hubungannya dengan Allah. Doa adalah komunikasi yang paling intim antara manusia dan Allah. Itulah sebabnya Allah sendiri mengajarkan cara dan isi doa bahkan kadang meluruskan isi doa yang salah. Doa juga tidak mesti dipahami dalam pengertian meminta, apalagi memaksa kepada Allah. Dalam Al-Quran, Allah mengisahkan dan memberitakan ucapan doa-doa para nabi dan rasul agar umat manusia belajar apa yang menjadi kegelisahan mereka, apa redaksi doa mereka, bagaimana adab mereka dalam berdoa, dan sikap mereka atas berbagai permohonan kepada Allah—sekaligus menunjukkan derajat mereka.
Manusia modern, dengan sains dan teknologinya, memang sudah mencapai sekian kemajuan, kemudahan, juga kemakmuran. Namun, setiap manusia dalam perjalanan hidupnya, betapapun hebat dan kuasanya ia, tidak dapat melepaskan diri dari rasa cemas dan harap. Kecemasan yang tidak dapat dielakannya atau harapan yang tidak dapat dipenuhinya kendati memohon pertolongan kepada apa dan siapa pun selain kekuatan gaib (Tuhan) yang terpendam dalam sanubari setiap insan, kuat atau lemah.
Buku ini bukan sekadar kumpulan doa atau adab berdoa, tapi berusaha menyajikan makna doa sebagaimana dilakukan para nabi, rasul, dan orang-orang mukmin.