Anggapan bahwa manusia harus berkuasa -atas seluruh Bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di Bumi- meru-pakan nubuat yang telah mewujud menjadi fakta. Saking luasnya dampak manusia di planet ini, telah disebutkan bahwa kita hidup dalam masa geologis baru, Antroposen. Dalam Under a White Sky, Elizabeth Kolbert mengamati dunia baru yang kita ciptakan. Sepanjang jalan, dia bertemu ahli biologi yang mencoba melestarikan ikan paling langka di dunia, yang hanya hidup di satu kolam kecil di tengah Gurun Mojave; para insinyur yang mengubah emisi karbon jadi batu di Eslandia; pe-neliti Australia yang mencoba mengembangkan -karang super-yang bisa bertahan di dunia yang lebih panas; dan ahli-ahli fisika yang mempertimbangkan menembakkan intan kecil-kecil ke stratosfer untuk mendinginkan Bumi. Satu cara memandang peradaban manusia, kata Kolbert, ada-lah sebagai suatu upaya sepanjang sepuluh ribu tahun untuk menantang alam. Dalam The Sixth Extinction, dia menjelajahi cara-cara kapasitas perusak kita mengubah alam. Kini Kolbert meneliti bagaimana jenis-jenis intervensi yang telah mengancam planet kita makin dipandang sebagai satu-satunya harapan untuk menyelamatkannya. Menginspirasi, membikin ngeri, sekaligus membuat geli, Under a White Sky merupakan pembahasan ori-sinal atas tantangan-tantangan yang kita hadapi.
Di Bawah Langit Putih ELIZABETH KOLBERT Gramedia Pustaka Utama 9786020654133 15x23cm 228 hlm