Buku Dayak Mardaheka Penulis: Bima Satria Putra Cetakan Perdana, Juni 2021 14x21 cm 490 hlm
Tesis utama penulis pada dasarnya sederhana: yang diimpor dan asing itu bukanlah anarkisme, melainkan negara. Asumsi sejarah kita menjadi buram akibat historiografi nusantara yang melulu berpusat pada sejarah para penguasa dan penakluk. Karena itu penulis menggunakan pendekatan berbeda untuk melihat dunia dari sudut pandang mereka yang dikuasai dan ditaklukan. Buku ini adalah kajian interdisipliner yang mengolah bahan etnografi yang melimpah untuk menunjukkan bahwa pedala-man Kalimantan telah menjadi tempat pelarian suku-suku anarkis yang selama ribuan tahun telah menangkis pencaplokan negara dan bahkan menciptakan mekanisme sosial yang mencegah negara dapat muncul dari dalam masyarakat mereka sendiri. Penulis menunjukkan bagaimana identitas etnis Dayak sepanjang sejarah telah ditandai dengan ketidakpatuhan terhadap otoritas. Mereka adalah masyarakat yang relatif egalitarian dan mampu mempertahankan otonomi dari berbagai negara; mampu menjaga masyarakat meski tanpa hukum, polisi dan penjara; berkerjasama tanpa uang dan pasar; membunuh kepala suku dan raja tiranik; kabur dan bermigrasi ke wilayah tak berpenghuni; menjadi bajak laut, pemburu kepala dan pemberontak yang menolak pajak, upeti dan perbudakan.