“Hei! Kenapa menggantungkan (teru-teru bozu) itu?” “Biar hujan nggak turun.” “Memangnya kenapa kalau turun?” “Aku keburu mati sebelum bunuh diri.” “Kamu mau bunuh diri?” “Ya, asal nggak hujan.”
Leo merupakan laki-laki badboy yang secara fisik sangat menjadi idaman. Tapi jika kamu melihatnya lebih dalam, ia memiliki jiwa yang samasekali tidak diidamkan siapapun. Karena jauh didalamnya, ia rapuh, penuh kebencian, tidak percaya pada siapapun. Dan hanya ada satu orang yang dapat membuatnya tenang dan gembira, Iris.
Namun hal itu tidak berlangsung lama sampai pada akhirnya sang penenang meninggal dunia akibat kecelakaan, dan hidup Leo kembali brutal seperti sedia kala. Hingga jiwanya, menemukan sosok yang sama dengannya. Sosok yang kelam jiwanya sampai-sampai ingin bunuh diri, kalau tidak hujan, Spiza. Meskipun begitu, kehadiran Spiza, justru membuat Leo menyadari, bahwa persahabatan dan kasih sayang itu ada. Spiza mengingatkannya kepada Iris.
Bagaimana bisa Spiza mengigatkannya pada Iris? Akankah Leo berubah kembali? Akankah Leo menyadari bahwa sebenarnya banyak sekali kebahagiaan yang ia lewatkan selama ia hidup?