Hubungan mereka hanya berlandaskan physical attraction, awalnya Prita mengira begitu. Hanya ketertarikan fisik semata. Tidak lebih. Dia mengagumi Erlan yang tampan dengan setelan kantor yang membuatnya terlihat sempurna. Namun waktu telah membantu dia menyadari bahwa perasaannya kepada laki-laki itu mulai berkembang. Hanya ketertarikan fisik, Erlan mendengar pengakuan itu berulang kali dari mulut Prita. Sementara dia sendiri gamang atas perasaannya. Dia nyaman berada di sisi putri tunggal bosnya itu. Namun logika terus mengingkari rasa bahwa dirinya telah jatuh cinta kepada Prita. Ya, tidak ada jatuh cinta dalam kamus Erlan, awalnya begitu. Namun, apa yang kira-kira tidak bisa dilakukan oleh kekuatan cinta?