Features: High-definition L-ED display screen, clear to view. Small and lightweight, simple one-click measurement. Detect the blood oxygen and pulse rate quickly and accurately, with abnormal alarm. Silicone finger mould, comfortable to wear. Suitable for all ages, it is portable for home and travel.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperbarui pedoman perawatan pasien COVID-19. Salah satu poinnya adalah rekomendasi pulse oximeter atau oximeter untuk yang isolasi mandiri. Oximeter sendiri adalah alat yang biasa digunakan untuk mengukur kadar oksigen di dalam darah. WHO menyebut oximeter diperlukan untuk berjaga-jaga, memastikan kondisi pasien yang isolasi mandiri aman karena COVID-19 dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen yang tak terduga.
"Hal lain dalam pedoman yang baru adalah bahwa pasien COVID-19 di rumah harus menggunakan oximeter nadi, yang mengukur kadar oksigen. Sehingga Anda dapat mengidentifikasi apakah di rumah kondisinya memburuk, atau akan lebih baik dirawat di rumah sakit," kata Juru bicara WHO Margaret Harris beberapa waktu lalu seperti dikutip dari Reuters.
normalnya kadar oksigen ada di antara 95 hingga 10 persen. Bila hasil oximeter di bawah 90 persen itu berarti sudah terlalu rendah.
Beberapa dokter melaporkan, pasien COVID-19 masuk ke RS dengan kadar oksigen di 50 persen atau lebih rendah.
Kadar oksigen yang rendah tanpa disadari ini disebut juga dengan happy hypoxia.