Menjadikan kesehatan mental sebagai hal penting yang diakomodasi sistem sosial dan Negara, memang masih butuh waktu yang panjang. Stigma-stigma yang dilekatkan pada para penyintas masih menjadi tembok tebal yang menghalangi pembahasan isu ini secara serius dan komprehensif. Pencegahan dan penanganannya sudah mulai digalakan, tapi masih terhalang sekat-sekat label negatif yang masih begitu subur. Tak jarang, orang-orang yang membutuhkan penanganan kesehatan mental justru menjadi kian terpuruk dan dan menyalahkan dirinya sendiri. Buku ini adalah usaha kecil untuk menggerus tembok itu.
Mengambil sudut pandangnya sendiri sebagai penyintas Gangguan Kecemasan, Tenni Purwanti mengurai dengan detail bagaimana prosesnya menyadari dan mencari bantuan atas masalah kesehatan mental yang ia hadapi. Penulisan yang personal tapi jauh dari dramatisasi. Tenni menambahkan banyak data penting untuk menjelaskan secara ilmiah gangguan yang dideritanya, dan bagaimana kondisi ini tak lantas membuatnya berhenti “berfungsi” sebagai manusia. Proses ini justru membawanya pada pengalaman-pengalaman baru yang membuka kesempatan bereksplorasi untuk semakin erat memeluk dirinya sendiri.