- Semua buku yang kami jual ORIGINAL (ASLI/LANGSUNG DARI PENERBIT). - Dilarang menggunakan gambar-gambar milik Toko Harga Buku tanpa seizin. - Berat barang sesuai dengan berat yang tercantum di shopee. - FREE Packing menggunakan lapisan kardus dan buble warp. - Bila ada pesan silahkan tulis "DICATATAN" saat chekout / diorderan, bukan dichat. - Bila terjadi masalah dengan produk yg diterima silahkan komplain via chat. Bila telah memberikan penilain sebelum komplain ke pihak toko maka tidak kami layani. - Pemesanan yang masuk setelah pukul 14.00/overload, akan dikirim esok hari. - Hari ahad & tanggal merah libur pengiriman.
Detail Buku :
Judul : Bunker Al-Zaytun Penulis : M.Amin Djamaluddin Penerbit : Darul Falah Ukuran : 20 x 13,5 x 0,5 cm Jenis Cover : Soft Cover Jenis Kertas : HVS Tebal : 122 hal Berat : 240 gr ISBN : -
Deskripsi Buku :
Orang-orang atau instansi sipil maupun militer yang membuta-tuli, tidak mau tahu dan pura-pura tidak tahu, tidak perduli dan lepas tangan akan kedzaliman dan kesesatan yang dilakukan oleh sebuah gerakan makar yang mengatasnamakan Negara Islam Indonesia yang bermarkas di Pesantren Al-Zaytun, Indramayu - Jawa Barat.
Ketidakpastian hukum dan tindakan lamban yang dipertontonkan oleh para elit ulama yang katanya bertanggung jawab mengawal akidah umat; atau pun mereka para elit politik dan militer (intelijen) yang selalu mengatasnamakan Nasionalisme.
MPR, MUI, DEPAG, POLRI, BIN dan instansi lainnya yang berkompeten tidak mampir untuk mencegah, bahkan mengobati kedzaliman dan kesesatan yang kian hari semakin meluas dan mengganas.
Akankah mereka terus membuta-tuli padahal telah nyata dan jelas kesesatan dan kejahatan yang diakibatkan oleh gerakan NII Al-Zaytun. Argumentasi apa yang membutatulikan hati nurani mereka? Ataukah kejahatan Orde Baru belum selesai? Dimana hati nurani umat, kapan rakyat bergerak melibas Sang Konspirator.
Jangan menabur angin agar engkau tidak menuai badai. Ibarat ada asap tentu ada api. Peribahasa inilah yang paling tepat untuk menggambarkan sosok Panji Gumilang Alias Abu Toto dengan pondok Pesantren Al-Zaytun yang megah di Indramayu. Semua mata terpana, decak kekaguman dan pujian seperti tak pernah kehabisan kata. Harum semerbak menebarkan aroma bunga. Tetapi stop dulu! Jangan anda seperti orang buta, karena aroma bunga yang semerbak itu adalah bunga melati di samping mayat: yang lama-kelamaan tentu menjadi bau busuk yang menyengat hidung. Kemegahan itu hanyalah tumpukan sekam: hanyalah kulit yang tiada isinya. Bahkan di bawah tumpukan itu ada api yang siap membakar dan menghanguskan. Memang, orang buta tidak sama dengan orang yanh melihat dan orang tuli tidak sama dengan orang yang mendengar.