Detail Buku Muawiyah Bin Abu Sufyan - Episode Krusial Sejarah Islam - Darul Haq
Detail Buku :
Judul : Muawiyah Bin Abu Sufyan - Episode Krusial Sejarah Islam Penulis : Dr. Ali Muhammad Ash-Shalabi Penerbit : Darul Haq Ukuran : 16 x 24 cm Cover : Hard Cover Berat : 1500 gr Tebal : 1038 Hal ISBN : 9789791254625
Deskripsi Buku :
Mu’awiyah bin Abu Sufyan Radhiallahu ‘nhuma telah menjadi orang besar sejak Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam masih hidup, yaitu sebagai salah seorang penulis wahyu.
Di zaman kekhalifahan Abu Bakar Radhiallahu ‘anhu, Mu’awiyah adalah salah seorang panglima penting dalam penaklukan Syam. Pada masa Umar Radhiallahu ‘anhu , Mu’awiyah Radhiallahu ‘anhu telah muncul menjadi sosok yang unggul hingga khalifah Umar menyerahkan Damaskus dan Ba’labak di bawah kepemimpinannya. Dan di masa Utsman, Mu’awiyah meraih puncak pencapaian yang gemilang; berhasil menaklukkan banyak wilayah di Syam, salah satu pusat kekuatan Romawi paling kokoh ketika itu. Dan di masa itu pula, untuk pertama kali, umat Islam berhasil membentuk pasukan angkatan laut yang hebat, dan ini sekali lagi adalah jasa Mu’awiyah.
Tetapi ketika Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah, kenapa Mu’awiyah tidak mau berbai’at? Sikap Mu’awiyah ini kemudian memicu berbagai peristiwa besar: Perang Shiffin, peristiwa tahkim, munculnya Khawarij, munculnya agama Syi’ah; yang hingga kini semua itu terus menjadi bahan kajian menarik.
Dan yang paling spektakuler adalah keberhasilan Mu’awiyah menaklukkan Afrika Utara seluruhnya. Kemudian menaklukkan ke arah timur hingga mencapai Khurasan, Sijistan, dan negeri-negeri seberang sungai Jaihun (kini: Sungai Amu Darya).
Mu’awiyah telah mengabdikan hidupnya di jalan Allah selama empat puluh tahun; dua puluh tahun sebagai gubernur dan dua puluh tahun sebagai khalifah, yang sepanjang masa itu penuh dengan torehan jasa yang luar biasa bagi kaum Muslimin. Tetapi di akhir hidupnya, mengapa Mu’awiyah membai’at putranya, Yazid? Padahal kala itu masih banyak para sahabat hebat yang masih hidup. Kemudian di zaman Yazid inilah cucu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, al-Husain bin Ali Radhiallahu ‘anhuma terbunuh.
Apa yang sebenarnya terjadi? Siapa yang bertanggung jawab? Lebih dari itu, apa sebenarnya yang menyebabkan hari terbunuhnya al-Husain diperingati oleh agama Syi’ah sebagai hari yang utama dalam agama mereka? Kemudian, jauh hari setelah al-Husain terbunuh, khurafat tersebar simpang siur, hingga tidak kurang dari enam kota besar di berbagai belahan bumi ini mengklaim bahwa kepala al-Husain dimakamkan di sana; di mana sebenarnya kepala al-Husain dimakamkan?
Buku ini adalah salah satu rujukan sejarah yang penting bagi kaum Muslimin. Dan ini adalah salah satu usaha kami untuk ikut mengurai sejarah yang telah dibuat kusut oleh para Orientalis dan Syi’ah.