Detail Buku Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah / Hampir Porak Poranda /Original
Video perkenalan produk Buku Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah / Hampir Porak Poranda /Original. Sumber: Shopee.
- PENGIRIMAN AMAN FREE BUBBLE WRAP -
----->> BONUS POP SOCKET HP
100% ORIGINAL
*Judul Buku : MAAF TUHAN, AKU HAMPIR MENYERAH ----------------------------------
Penulis : Alfialghazi Penerbit : Sahima Harga Jual : Rp 69.000 ISBN : 978-602-6744-47-0 Terbit : 2020 Kategori : Agama Ukuran : 15 x 23 cm Halaman : ix + 246 halaman
Banyak hal yang berjalan tidak sesuai keinginan, bahkan ada banyak kejutan dalam kehidupan, baik menyakitkan maupun membahagiakan. Begitulah kehidupan, harapan dan impian seringkali dipukul sampai kita berpikir untuk menyerah.
Dalam satu kondisi akhirnya kita harus memilih: maju teru, istirahat sejenak atau berhenti. Semua punya konsekuansi yang haru ditanggung. Kita tidak bisa mengelak, semua kehidupan ini harus dilanjutkan meski berat. Kita tak bisa selamanya menunggu nasib baik datang tanpa menjemputnya.
Buku ini akan membawa kita pada sisi realitas kehidupan yang penuh lika-liku. Sampai akhirnya kita memutuskan untuk terus maju dan mengatakan, “Maaf Tuhan, aku hampir menyerah.” Dan mengakhirinya, “Terima kasih Tuhan, untuk semua kebaikan-Mu.”
*JUDUL : MAAF TUHAN AKU HAMPIR PORAK PORANDA KARENA PERASAAN ------------------------------------ PENERBIT : SAHIMA PENGARANG : ALFIALGHAZI HARGA : 74,900 KATEGORI : BUKU MOTIVASI ISLAMI ISBN : 978-602-6744-999 DIMENSI : 14 X 21 CM JUMLAH HAL : 194 HAL BERAT : 188 GRAM
DEPKRIPSI Tidak semua perasaan itu terbalaskan dengan penerimaan Beberapa di antaranya akan menemui kekecewaan, membawamu menuju kenestapaan paling dalam, membawamu menuju duka paling panjang Hidup, tapi tanpa kehidupan, hanya berjalan tak ada tujuan Sungguh tidak ada cerita sejarah perjalanan hidup manusia yang lebih menyayat, kecuali saat ia mengalami patah hati "Maaf Tuhan, Aku hampir Porak poranda karena perasaan" akan menemanimu berjalan lebih jauh, menuntaskan segala duka dan derita, menuju puncak tertinggi dalam mencinta, mengikhlaskan segala yang sudah tiada. Untukmu, Jiwa-jiwa rapuh yang sedang mencari pelabuhan akhirnya Selamat menyelam