Mari mengembara bersama Sujiwo Tejo di rimba belantara. Seru, nakal, kadang membingungkan, tapi yang pasti selalu menyegarkan. —Najwa Shihab, Pendiri Narasi
Sujiwo Tejo. Seniman, ilmuwan, wartawan, dalang juga seorang kyai yang santrinya buuuanyak di mana-mana, pesantrennya virtual.
Itulah sahabat saya yang saya kenal dan menurut saya dia adalah kyai yang sangat lucu tapi cerdas. Ketika dia minta saya membaca tulisannya “Mbah Jiwo: Seni Membual Para Binatang”, sejujurnya saya harus mempersiapkan diri untuk cerdas berfikir dikarenakan tulisannya tidak mudah dimengerti jika yang membaca orang-orang biasa saja.
Cerita di dalam buku itu, sangat-sangat menarik maknanya. Sejujurnya itu kenyataan yang kita alami di rimba Indonesia ini, he he .... Saya terpengaruh ajaran dia menyebut rimba. Saran saya kepada para anak muda, bacalah buku ini tapi siapkan diri untuk cerdas berfikir agar mengerti alam pikir Kyai Sujiwo Tejo. Banyak pemahaman yang sangat luas dari cerita-cerita di buku ini. Seperti hikayat tapi persis seperti kenyataan rimba Indonesia saat ini. Selamat membaca! —Ir. Sakti Wahyu Trenggono, M.M., IPU., Menteri Kementerian Kelautan dan Perikanan RI
Mas Tejo itu memang manusia berjenis binatang atau binatang sejenis manusia yang langka 👍👍👍👍 Tulisan-tulisannya di buku ini menggambarkan kelebihannya 👍👍👍 —Susi “Tenggelamkan” Pudjiastuti, Menteri Kementerian Kelautan dan Perikanan (2014–2019)
Dongeng Yang “Gendheng”
Nendang Hati Guncang Nurani
Jangan baca buku ini kalau gampang kesinggung Bisa bikin detak jantung kesandung-sandung
*
Tejo nulis fabel Tak kalah dengan fabel “Animal Farm”- George Orwell