Berdasarkan penelitian yang ada, BRM data meningkatkan imunitas pada pasien dengan imunitas kurang dan pada pasien kanker, serta dapat menjadi terapi pendamping kemoterapi pada kanker. BRM dipresentasikan pada Webinar, oleh : 1. Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD-KAI. Guru Besar Alergi Imunologi RSCM/FKUI Ketua Pengurus Pusat perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia. Kepala Divisi Alergi Imunologi Klinik RSCM/FKUI. 2. Dr. dr. Cosphiadi Irawan, SpPD-KHOM. Kepala Divisi Hematologi Onkologi Medik RSCM/FKUI.
5 penelitian di Indonesia dan sejumlah penelitian luar negeri mengenai BRM : 1. Meningkatkan imunitas, mencegah penurunan lekosit, mengurangi kejadian infeksi (diare dan mukositis) pada penderia kanker yang menjalani kemoterapi. 2. Memacu apoptosis selektif sel kanker dan meningkatkan viabilitas sel normal. 3. Menghambat pertumbuhan kanker. 4. Meningkatkan fungsi fagositosis sel neutrofil. 5. Meningkatkan fungsi fagositosis sel montait. Dengan BRM, Meningkatkan Kwalitas Hidup Penderita Kanker, seta Mencegah Timbulnya Kanker.