Tim tidak tahu kalau ditinggal pergi Mama, perempuan yang paling disayanginya di dunia ini, akan membuat hidupnya sekarut-marut ini. Ia frustrasi karena pencariannya tidak juga membuahkan hasil. Lalu kemunculan sosok ayah yang amat dibencinya, alih-alih mengobati kesepiannya, malah semakin membuat dunianya jempalitan. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukan supaya hidupnya kembali normal. Setiap duka yang dijalaninya menyeretnya pada sosok gadis yang selalu membawa kartu tarot beserta ramalan sintingnya, sampai segurat senyuman di pipinya yang membuat Tim merasa tidak ingin kehilangan orang yang disayanginya untuk kedua kalinya.
Yang Angela pikirkan sewaktu ibu menghubunginya dari kampung adalah mencari seseorang yang akan bisa menyelamatkan hidupnya, bisa membantu membiayai kuliah dan mencukupi kehidupannya, hingga ia bertemu dengan lelaki bule yang membuat hidupnya nyaris terselamatkan. Menurut ramalan kartu tarotnya, ia akan menemukan kebahagiaan. Ramalan itu bisa dipercaya, karena sekarang ia bisa bernapas dengan lega berkat kehadiran lelaki bule tersebut. Hanya saja, ia mulai menyadari bahwa apa yang dilakukannya tidak benar. Ia tidak mampu membohongi nuraninya sendiri. Kebahagiaan yang tengah dirasakannya berada di atas penderitaan orang lain.