Langston Hughes adalah satu dari segelintir nama yang paling kontroversial di dalam sejarah puisi Amerika. Bagi banyak pembaca keturunan Afrika, dia adalah seorang pujangga “resmi”, penyair kesayangan yang memahami kekayaan budaya Afrika-Amerika. Puisi-puisinya mengungkapkan afeksi terhadap kaum kulit hitam Amerika dan mampu melintasi batas-batas wilayah, kelas, dan gender. Bagi banyak pembaca yang mencintai puisi dan sekaligus peduli atas keadilan sosial-politis ideal, dia didudukkan di antara para penyair Amerika yang paling fasih, yang berdendang tentang luka-luka karena ketidak-adilan.
Bagi para penggemar, lebih dari segalanya, dia adalah penyair yang mampu menyentuh keindahan liris dan mengatasi isu-isu seperti ras dan keadilan. Walaupun demikian, masih terdapat aspek lain yang bukan merupakan sanjungan atas reputasi Hughes. Bagi pembaca tertentu dan, secara khusus, sarjana-kritikus sastra, pendekatan Hughes atas puisi dipandang terlalu sederhana dan tak-terpelajar. Mereka menyayangkan puisi-puisinya yang gagal dalam memuaskan hasrat sastra modernis yang selaras dengan kompleksitas kehidupan modern. Beberapa pembaca lain juga menganggap puisi-puisinya terlalu radikal secara politis dan seolah merendahkan patriotisme.
Buku ini disertai pengantar dan biodata yang relevan untuk mengenalkan Langston untuk pembaca Indonesia yang belum akrab dengan penyair multitalenta ini.