Sederhana saja. Bukannya kita tidak ingin berbuat lebih baik dan hidup lebih baik pula. Kita selalu melakukannya. Namun kadang kita tidak tahu bagaimana caranya menuju ke sana. Dan dengan semakin bertambah usia, siapa pun ingin menjalani kehidupan yang lebih bahagia dan lebih damai.
Untuk berdamai dengan masa lalu, kita harus sengaja melakukannya. Kita harus memiliki niat untuk melepaskan kemarahan, melepaskan penyesalan, memotong hal-hal yang tidak bisa kita lepaskan, dan menerima bahwa tidak semua hal dapat terjadi seperti yang kita inginkan.
Kegembiraan kita, kebahagiaan kita, hanya diri kita sediri yang bertanggung jawab, bukan orang lain. Maka, hidup ini akan menjadi hidup ketika kita bisa berdamai dengan hal yang sudah terjadi di masa lalu.
Rasa sakit hati di masa lalu ibarat sebuah bola besi. Maka, janganlah memikul bola itu sendirian di atas kepala. Sudah waktunya bagi kita untuk menggeser atau melemparkan rasa sakit itu. Mengeluarkan penyesalan. Memaafkan diri sendiri, dan memaafkan mereka.
Memaafkan diri sendiri penting untuk proses penyembuhan karena memungkinkan kita melepaskan amarah, rasa bersalah, rasa malu, kesedihan, atau perasaan lain yang mungkin kita alami. Langkah itu akan membawa kita terus maju. Maka, berdamailah dengan masa lalu, dan temukan diri Anda yang sejati.