Aksi ganda Benfuron Dari sekian banyak gulma yang umum dijumpai pada tanaman padi, ada golongan gulma yang disebut sebagai gulma jahat (noxious weeds). Gulma tersebut masuk kelompok tumbuhan C4 yang menyukai kondisi lingkungan panas, intensitas cahaya tinggi, dan lebih efisien dalam menggunakan air dan nitrogen dibanding tumbuhan C3 (padi). Contohnya adalah: teki (Fymbristilis miliacea), eceng gondok (Monochoria vaginalis), dan jajagoan (Echinochloa sp.). Disebut sebagai gulma jahat karena beberapa ciri, yaitu: tingkat persaingannya tinggi meskipun populasinya rendah, efisien dalam perbanyakan diri baik melalui biji yang jumlahnya melimpah maupun dengan perbanyakan vegetatif, dan mudah menyebar dan mempunyai masa dormansi yang lama sehingga sukar diberantas. Menurut Mudjahiddin, meskipun disebut gulma jahat pada tanaman padi, bukan berarti tidak bisa diberantas. Yang penting harus cepat diberantas dan tidak dibiarkan sampai muncul bunga terlebih dahulu, apalagi menghasilkan biji. Salah satu caranya, lanjut Mudjahiddin, adalah dengan menggunakan herbisida khusus yang memiliki efektifitas tinggi untuk memberantas gulma berdaun lebar dan teki sekaligus, seperti herbisida sistemik Benfuron 12/18WP yang berbahan aktif ganda, metil bensulfuron 12% dan sodium bispiribak 18%. Metil bensulfuron selama ini sangat efektif untuk mengendalikan gulma semanggi dan gulma berdaun lebar lainnya seperti eceng atau weweyan, genjer, dan cacabean. Selain itu juga cukup efektif untuk mengatasi gulma teki-tekian.