Iqra adalah kata cinta pertama Allah kepada manusia sebelum Dia menyatakan cinta-cinta yang lain. Dengannya, Allah hendak mendidik kita untuk mengilmui segala sesuatu agar di ujungnya terbit rasa cinta kepada-Nya yang tumbuh bersebab ilmu dan kepahaman, bersebab harap dan rasa taat.
Membaca setiap lembar ilmu bak meneguk air segar di tengah padang pasir zaman yang gersang. Membaca manusia dan apa yang mereka pikirkan, apa yang mereka tanyakan, apa yang mereka cari, agar kemudian kita bisa mengarahkan jiwa-jiwa itu pada deras aliran cinta-Nya yang tidak pernah surut. Pun membaca peristiwa, membaca gagasan, membaca ide, membaca umat, hingga membaca bangsa, agar semakin tunduk jiwa ini dalam ketenteraman penghambaan kepada Allah Azza wa Jalla.
Sebagaimana Al-Quran adalah mata air inspirasi bagi setiap jiwa manusia, maka Mesir tersebut berkali-kali di dalam lembarnya, tersurat maupun tersirat. Di sanalah negeri dengan hikmah berjuta-juta, tempat peradaban manusia tuk kali pertama, air Nil yang legendaris mengaliri setiap nadi sejarahnya. Peperangan antara haq dan bathil tertumpah di sana; diukir oleh pena-pena sejarah, disaksikan langit, dan dikenang oleh bumi. Antara Musa yang gagah perkasa dan anak keturunannya yang perwira, melawan tirani Fir’aun dan cucu-cucunya yang membunuh manusia dan mengaku-aku punya kuasa atas semesta.
Penulis: Edgar Hamas Halaman : 242 Dimensi : 14x20,4 cm Tahun : 2017 ISBN : 978-602-7820-74-6