Di samping Mobi Dick, Bartleby si Juru Tulis adalah karya Herman Melville yang paling terkenal. Novella yang bercerita tentang hubungan si narator, yang adalah seorang pengacara, denga juru tulisnya yang bernama Bartleby ini dapat diinterpretasikan dengan banyak cara.
Ketika Anda selesai membacanya, mungkin akan timbul berbagai pertanyaan di benak Anda: siapa sebenarnya tokoh utama cerita ini? Bartleby atau si narator, yang dijadikan sarana oleh Melville untuk berpendapat tentang orang-orang relijius dan “sukses”? Apakah Melville sedang mengomentari hubungan antara majikan dan buruh dalam sebuah kapitalisme, mengingat cerita ini terjadi di Wall Street? Apakah Melville telah, secara tidak sengaja, memprediksikan apa yang akan terjadi pada dan dirasakan oleh para pekerja kerah putih pada abad-abad berikutnya?
Bermacam tema dalam pertanyaan-pertanyaan itu, tentu saja, dibungkus Melville dalam prosa yang indah dan menawan. Meski karya ini tidak cukup dihargai pada masanya–baik secara kritikal maupun komersial, ia telah membuktikan ia mampu melawan waktu dan menjadi karya yang masih relevan dan layak baca untuk kita di abad ke-21.