Malam Batik atau bisa juga disebut lilin khusus membatik adalah salah satu bahan utama untuk membuat batik, khususnya batik tulis dan batik cap.
Fungsi malam dalam proses pengerjaan batik adalah untuk menutupi bagian tertentu agar tidak terkena pewarna. Proses kerja malam dan pewarna dalam membatik pada prinsipnya memanfaatkan dua sifat bahan yang saling bertolak belakang sebagaimana minyak dan air, lilin mengandung minyak sedangkan pewarna mengandung air. Bagian-bagian tertentu yang diberi lilin secara otomatis tidak bisa ditembus oleh pewarna. Orang dulu banyak memanfaatkan sarang lebah untuk membatik, karena bagian dalam dari sarang lebah tersebut terdapat kumpulan struktur berbentuk heksagonal yang terbuat dari semacam lilin, lilin ini tersusun dari ester asam lemak dan berbagai senyawa alkohol rantai panjang. Orang jawa menyebut sarang lebah adalah “Malam“, itulah sebabnya hingga saat ini lilin untuk membatik sering disebut “Malam“.
Lilin batik secara umum terbuat dari berbagai macam bahan yang mampu menahan air. Beberapa bahan tersebut diantaranya Gondorukem (getah pinus yang telah di suling), Parafin, Microwax (jenis parafin yang lebih halus), Getah Damar, lemak binatang (kendal, gajih), minyak kelapa, lilin Lanceng, lilin tawon (kote) dan lainnya. Adapun komposisi bahan pembuatnya disesuaikan agar saat lilin digunakan memiliki daya tahan terhadap air, dapat meleleh saat panas kurang lebih pada suhu 59 derajat celcius, tidak mudah pecah saat kering dan mampu menempel pada kain secara baik.