Botol kaca dengan tutup plastik untuk menampung ASI. Tidak ada alasan untuk tidak memberikan ASI eksklusif. Dengan sejuta kesibukan Anda, ASI tetap dapat diberikan dengan cara diperah terlebih dahulu, lalu disimpan. Gunakan botol yang volumenya sesuai dengan kebutuhan bayi untuk sekali minum untuk
menghindari susu yang terbuang sia-sia. Cuci dan sterilkan terlebih dahulu sebelum digunakan Beri label pada setiap botol dengan mencantumkan tanggal dan jam ASI dipompa/diperah. Pastikan botol tertutup dengan rapat untuk menghindari kontak dengan udara agar tidak terkontaminasi oleh kuman atau bakteri.
Cara sterilisasi tradisional : Pastikan Anda selalu mencuci botol sebelum digunakan. Cucilah satu persatu secara terpisah antara botol dengan tutup menggunakan sabun khusus bayi. Sterilkan botol kaca dengan cara direbus (salah satu caranya), tunggu hingga mendidih agar bau sabun dan bau produksi hilang dan kuman-kumannya mati. Perebusan botol dan tutupny harus terpisah. Setelah mendidih biarkan selama 5 - 15 menit. Angkat dan keringkan. Untuk pengeringan botol dan tutup bisa menggunakan lap bersih. Jangan menggunakan tissue karena tissue akan hancur bila terkena air.
Baca petunjuk penggunaan alat. Biasanya lama waktu sterilisasi memakan waktu terbaik antara 8 - 10 menit Setelah di uap dengan sterilizer, diamkan dulu selama 2-3 menit sebelum membuka dan mengambil botol kaca atau peralatan makan atau minum bayi lainnya. Botol kaca akan tetap bertahan dalam kondisi steril selama 3 jam. Pastikan jika wadah plastik yang digunakan cocok untuk sterilisasi dengan menggunakan uap panas. Berikut cara penyimpanan ASI yang benar : Suhu ruang (suhu 19 - 22ºC) : 4 jam sampai 10 jam Kulkas bawah (suhu 0 - 4ºC) : 2 sampai 3 hari Freezer kulkas berpintu satu (suhu variatif <4ºC) : hingga 2 minggu Freezer pada kulkas berpintu dua (suhu variatif <4ºC) : 3 sampai 4 bulan Freezer khusus (suhu -19ºC) : 6 bulan atau lebih