Novela Asrama yang anda pegang ini mengisahkan sebuah bangunan asrama dalam masa lalu seorang perempuan yang menyendiri. Suaminya bekerja di luar negeri. Ketika sepupunya meminta tolong mencarikan asrama untuk tempat tinggal selama menempuh kuliah di Tokyo, si tokoh utama teringat akan asrama lamanya. Di tempat yang dikunjunginya ini berbagai perasaan ganjil terkuak kembali.
Asrama dikisahkan dengan cara yang amat dekat sekaligus ganjil. Ia menggambarkan bagaimana kesepian yang menghuni kepala seorang perempuan menciptakan ketegangan yang simbolik dengan masa lalunya. Dengan cerdik, Ogawa menutup novela ini dengan adegan yang layaknya sebuah mimpi, atau lebih tepatnya, sebuah mimpi buruk.
“Yoko Ogawa mampu mengekspresikan cara kerja paling halus dari psikologi manusia dalam prosa yang lembut namun tajam.”