Manusia ingin sekali memperbaiki keadaan yang mengadang, namun tidak sudi memperbaiki diri mereka; karena itulah mereka tetap terikat.
Dirilah yang membelenggu kesejatian manusia: pikiran dan tindakan adalah penjaga Takdir—keduanya membelenggu apabila kebinatangan muncul; keduanya pula Pembebas apabila laku diri luhur.