“Serius, elu mau kerja part time di Diskotek Lipstik?” Jounatan mengangguk. “Tapi diskotek itu serem, Jou. Ada hantunya.” Jou tak percaya hantu, dan dia sangat membutuhkan pekerjaan paruh waktu. Tapi adiknya mengatakan kalau sejak malam itu, selalu ada satu sosok tak kasatmata yang mengikuti Jou ketika pulang ke rumah. Tak butuh waktu lama bagi Jou untuk menyadari bahwa kedatangannya dan teman-temannya ke diskotek terkutuk itu telah membangkitkan arwah penasaran yang haus darah. Mereka terseret ke sebuah tragedi yang telah lama tersimpan rapat. Sang arwah ingin mereka semua tahu bahwa yang mati tak pernah benar-benar mati!