Detail Al-Qur'an dan Impian Amerika Serikat - Denise A. Spellberg
Pada 1765, sebelas tahun menjelang Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat (AS), Thomas Jefferson membeli al-Quran. Rupanya, ini menandai awal dari minatnya yang panjang terhadap Islam. Setelah itu, ia terus mencari sejumlah buku tentang bahasa, sejarah, dan perkembangan Timur Tengah. Jefferson lalu memahami Islam secara intensif meskipunhal itu dinilai menghina keimanannya, sebuah sentimenumum yang berlaku di kalanganProtestankala itu. Syahdan, sejak 1776, Jeffersontelah membayangkankaum Muslim sebagaiwarga negara masa depan bagi negeri barunya, AS.
Buku ini mengungkap cerita penting yang tak banyak diketahui ihwal riwayat toleransi dan kebebasan agama di AS; sebuah drama di mana Islam memainkan peran mengejutkan. Penulis menceritakan bagaimana para pendiri Amerika Serikat tertarik pada ide-ide toleransi Islam untuk menciptakan landasanbagi pemerintahan Amerika yang tengah sengit diperdebatkan. Dalam hal ini, kaum Muslim, yang kala itu bahkan tak diketahui eksistensinya di koloni itu, menjadi batas imajinasi terjauh bagi pluralisme keagamaan Amerika.
Kini, selagi kecurigaan Barat terhadap Islam terus hidupsementara jumlah warga Muslim di AS kian membesar, cerita Spellberg perihal gagasan revolusioner para pendiri AS ini sangat penting diketahui. Di tengah menguatnya keyakinan ihwal benturan peradaban antara Islam dan Barat, buku ini menjadi bacaan yang tepat untuk merajut kembali harapan akan perdamaian dunia.