“Sudahkah kalian dengar kisah Tuhan mengutus juru selamat kepada manusia?”
Kedua mata Matteo de Gesù berpijar-pijar. Oleh matahari pagi, juga semangat yang berapi-api. Dia menatap para budak satu per satu. “Lebih dari seribu tahun lalu, Tuhan mengorbankan satu-satunya putra yang Ia punyai untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa. Tidakkah kalian ingin mendengar kisahnya?”
Gesu seorang naturalis asal Italia mendapat misi penyelamatan iman ribuan umat dengan mencari pusaka gereja yang hilang dicuri. Misi itu membawanya ke Batavia yang kala itu sedang menggeliat oleh hiruk-pikuk perdagangan. Pedagang dari berbagai bangsa dan keyakinan hadir menambah semarak dinamika di kota itu. Budak-budak didatangkan dari berbagai tempat untuk menggerakkan roda perekonomian.
Pertemuannya dengan Saathi, seorang gadis Muslim yang misterius, memperkenalkannya pada sosok lain Almasih yang juga disebut dengan penuh hormat oleh umat lainnya. Mesias, Masiyakh, Al-Masih, semua merujuk pada satu sosok yang sama: Dia Putra Sang Perawan.