Buku ini (Al-Khurasaniyah dan Al-Maghribiyah) berbicara tentang akar konflik akidah di wilayah Khurasan dan Maghrib, keduanya merupakan kota tua di masa Islam. Kedua kota ini menjadi pusat dan basis interaksi antara akidah salaf dengan ilmu kalam (Filsafat) pada masanya.
Al-Khurasaniyah menjelaskan perdebatan antara ulama salaf dengan kaum filsafat seputar tema-tema akidah yang berkembang saat itu, seperti, apakah iman bertambah dan berkurang, apakah Al-Qur`an makhluk, apakah surga dan neraka sudah diciptakan, dimanakah posisi surga dan neraka, apakah Allah bersemayam di atas Arasy, apakah Nabi melihat Allah di dunia, apakah Mizan, Shirat, Arasy, Telaga, Syafaat benar adanya. Juga, apakah siksa dan nikmat kubur dan kebangkitan benar adanya, wajibkah Taat kepada ulil amri, lalu bagaimana hukum belajar ilmu Kalam. Penulis juga menguraikan dengan sangat lengkap siapa dan apa paham jahmiyah, muktazilah, murjiah, khawarij dan rafidhah, dll.
Al-Maghribiyah merupakan penjelasan akidah Qairawan (wilayah Magrib dan sekitarnya) yang dirawikan oleh Ibnu Abi Zaid Al-Qairawani, Wafat 386 H, ia menghimpun pandangan fikih, hadits, tafsir, akidah serta pandangan Imam Malik dalam berbagai hal. Ibnu Abu Zaid merupakan murid langsung Imam Malik yang bermukim di wilayah Magrib yang konsisten menjaga akidah umat islam dari penyimpangan yang dihembuskan oleh ahli kalaf (kaum filsafat) yang berkembang saat itu di wilayah Magrib, di antara mereka adalah jahmiyah, murjiah, muktazilah, khawarij, rafidhah, dll.
Bagi pemerhati dan pencinta sejarah Islam, tentu kedua buku ini menjadi kebutuhan dan perlu untuk dibaca, mengingat materi yang disuguhkan oleh penulis merupakan akar konflik akidah dalam dunia Islam. Isyu-isyu akidah dan keislaman yang sering dihembuskan oleh kaum liberal dan sekuler masa kini hanyalah merupakan kelanjutan dari apa yang dihembuskan oleh aliran-aliran seperti Murjiah, Khawarij, Muktazilah dan lalin-lain pada masa lampau. Semoga kehadiran kedua buku ini mengalirkan