Sinopsis: Berbicara itu mudah. Begitu dulu kita pernah belajar. Karena mudah, keterampilan berbicara tidak diajarkan secara khusus. Begitu juga adab-adab berbicara, nyaris tak dikenalkan. Padahal bersebab bicara, yang rumit jadi mudah, yang berat terasa ringan. Sebaliknya karena salah bicara, yang sederhana pun berubah menjadi urusan yang sangat pelik. Keharmonisan pernikahan juga tak lepas dari urusan bicara, kalau tak boleh kita katakan sebagai hal yang sangat penting. Salah satu di antara kunci bicara itu justru kemampuan mendengarkan ketika istri atau suami kita berbicara. Sebab, darinya ia merasa dihargai. Dan dari mendengar pula kita dapat memberi tanggapan yang sesuai. Sebagian saudara kita merasa pernikahannya nyaris tak terselamatkan karena “tidak mungkin lagi dipersatukan”, tetapi setelah diselisik akarnya justru pada masalah komunikasinya. Salah satunya, bahkan keduanya, merasa tak didengarkan. Sesuatu yang tampaknya sangat sederhana.
Banyak hal lain yang sangat sederhana dalam rumah tangga kita, tetapi jika diabaikan membuat perhatian yang tulus pun terasa hambar. Ketika usia kita beranjak semakin tua, hal-hal sederhana ini perlu kita perhatikan agar cinta senantiasa terawat. Inilah saatnya mencapai kematangan sehingga cinta itu senantiasa hadir—bukan pudar—di rumah kita. Sebaliknya, justru selalu bersemi, bahkan di musim kering sekalipun.
328 Halaman Dimensi : 14.1x20 cm Berat : 246 gr Tahun : 2018 Harga : Rp 60.000