Dari zaman TV hitam putih menyiarkan program Dunia Dalam Berita jam 9 malam sampai sekarang, tiada hentihentinya kita dengar berita dari Timur Tengah tentang peperangan sesama orang Islam, pemboman masjid, penghancuran situs ziarah, pembunuhan brutal warga sipil yang tak berdosa, dan berbagai bentuk kekerasan lainnya. Apalagi belakangan ini, dunia Islam diguncang dan dibuat porak-poranda oleh isu radikalisme dan intoleransi agama, terorisme global dan isu kekhilafahan, konflik sektarian dan perang saudara, seperti di Suriah, Yaman, Irak, Pakistan, Mesir, Iran, Lebanon, Afganistan, dan lainnya.
Jika dirunut ke belakang, konflik dan peperangan ini dipicu oleh dua arus utama dalam Islam yang saling berseberangan dalam banyak hal: Islam Sunni yang mayoritas dan Islam Syiah yang minoritas. Keadaan ini semakin diperparah dengan keterlibatan negara Barat di dunia Timur, terutama Timur Tengah, bisa karena motif invasi dan kolonialisasi, politik kekuasaan, penguasaan sumber daya alam (minyak) dan ekspor gerakan Wahabi dari kerajaan Arab Saudi ke berbagai belahan negeri Islam untuk kepentingan keamanan bisnis mereka.
"Menarik sekali....sangat hidup dan memukau.... Siapa pun yang berusaha memahami masalah Timur Tengah masa kini bisa belajar banyak dari bükü ini. Hazleton tidak hanya menulis fakta yang melatari perpecahan Syiah-Sunni, tetapi juga dengan sangat bertanggungjawab memanfaatkan referensi yang sudah berabad-abad usianya untuk mengungkap kedalaman sensitifitas emosional dan spiritual yang terbungkus dalam kata sederhana, seperti 'Karbala' (Dia) dengan piawai menggunakan sumber-sumber asli, yang sebagian be?ar merujuk pada riwayat tertulis kontemporer maupun riwayat tradisi oral, untuk menghidupkan dan memberi napas sosok-sosok penting yang sudah akrab di kalangan umat ?slam, tetapi masih asing bagi sebagian besar non-lslam.” —Seattle Times