SEBARAN TUMBUH Sebaran alami dari daerah tropis Amerika, terutama di bagian utara, tengah, dan selatan Mexico. Jenis ini tumbuh pada ketinggian 0 s.d 1000mdpl dgn curah hujan 600 s.d 4.800 mm / tahun. Tumbuh pada tanah berlapisan dalam, drainase baik. Toleran terhadap tanah berpasir dan asin, tetapi bukan pada tanah berlapisan dangkal. Tahan terhadap suhu dingin dan terpaan angin. Di Indonesia mulai ditanam pada tahun 1974 di Kebun percobaan Pusat Penelitian Hutan di Sumber Wringin dan RPH Sumber Wringin Situbondo Jatim dan berfungsi sebagai sumber benih.
PENGUMPULAN BENIH Musim buah dari bulan Agustus s.d September. Buah termasuk buah polong, dgn kulit keras. Bentuk polong melingkar dgn garis tengah 7 dan 5 cm, sehingga pangkal buah dan ujungnya menempel. Benih masak ditandai dgn warna buah coklat tua dan berisi ± 13 benih. Benih berukuran panjang 1,1 s.d 2 cm dan garis tengah 0,8 s.d 1,3 cm dan agak gemuk, berwarna coklat tua dengan garis coklat muda ditengahnya.
PERKECAMBAHAN Media tabur berupa campuran tanah dan pasir (1:1). Pada benih ini perlu dilakukan pendahuluan dgn cara mengikir kulit benih dekat titik tumbuh dan direndam dgn air dingin selama 24 jam, atau dgn cara merendam benih dalam larutan H2SO4 pekat selama 35 menit dan dicuci dgn air mengalir.
PENCEGAHAN HAMA DAN PENYAKIT Benih dapat disimpan dgn mutu benih yg tetap baik dalam wadah kaleng yg tertutup rapat selama 2,5 tahun pada suhu ruangan.
PERSEMAIAN Media semai menggunakan tanah + TSP + pupuk kandang (8:1,5gr : 1). Ukuran kantong plastik yg baik untuk pembuatan bibit adalah 16 x 10 cm. Bibit siap tanam dilapangan setelah berumur 3 bulan.